Jalur Transjakarta terbentang sepanjang 251.2km dan memiliki 260 halte yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selain jalur khusus Transjakarta untuk layanan BRT (Bus Way), Transjakarta juga menggunakan jalur jalan biasa.
Selain beberapa koridor dengan rute di atas, Transjakarta juga menyediakan rute tambahan di beberapa koridor. Informasi selengkapnya lihat di sini
Koridor 1: Blok M – Kota
Koridor 2: Pulo Gadung 1 – Monas
Koridor 3: Kalideres – Bundaran HI via Veteran
Koridor 4: Pulogadung – Dukuh Atas
Koridor 5: Matraman Baru – Ancol
Koridor 6: Dukuh Atas – Ragunan
Koridor 7: Kampung Melayu – Kampung Rambutan
Koridor 8: Lebak Bulus – Pasar Baru
Koridor 9: Pinang Ranti – Pluit
Koridor 10: Tanjung Priok – PGC 2
Koridor 11: Pulogebang – Matraman 1
Koridor 12: Penjaringan – Sunter Kelapa Gading
Koridor 13: Ciledug – Tendean
Selain koridor utama yang ada, Transjakarta juga memiliki beberapa koridor tambahan. Anda juga bisa menaiki Transjakarta dengan rute tambahan yang tersedia di beberapa waktu tertentu. Armada dengan rute tertentu beroperasi situasional. Seperti saat ada peremajaan halte, ataupun konstruksi di sepanjang jalan.
Selain layanan dalam koridor (Reguler BRT), terdapat berbagai layanan lainnya yang disediakan Transjakarta yaitu:
Untuk menggunakan layanan Transjakarta, Anda bisa menggunakan aplikasi JakLingko dan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau dompet digital. Kartu Uang Elektronik yang bisa digunakan seperti:
Anda juga bisa menggunakan Kartu Uang Eletronik (KUE) yang Anda miliki untuk menikmati tarif integrasi transportasi. Anda hanya perlu mengaktivasi KUE milik Anda pada alat BCT yang terdapat di masing-masing Stasiun LRT dan MRT serta Halte Transjakarta. Dengan menggunakan tarif integrasi, Anda dapat menggunakan lebih dari 1 (satu) moda Transportasi yaitu MRT, LRT atau Transjakarta hanya dengan membayar ongkos maksimal Rp 10.000.
Saat melakukan perjalanan menggunakan Transjakarta, penumpang wajib melakukan Tap In saat memasuki Halte, dan Tap Out saat di Halte tujuan setelah menyelesaian perjalanan.
Selain pembayaran menggunakan KUE, Anda juga bisa memindai kode QR yang berisikan saldo uang elektronik di beberapa transportasi publik. Anda bisa mengunduh aplikasi penyimpanan uang elektronik atau dompet digital, mengisinya saldo, kemudian memilih pembayaran transportasi yang dituju melalui aplikasi tersebut.
Bahkan, beberapa operator moda transportasi menyediakan layanan pembayaran langsung dengan kode QR. JakLingko bisa menjadi pilihan utama bagi Anda untuk pembayaran dengan kode QR.
Anda cukup mengunduh aplikasi JakLingko di ponsel pintar dan melakukan pembayaran dengan memindai kode QR di palang masuk halte atau stasiun transportasi publik tertuju.
Informasi selengkapnya mengenai metode pembayaran transportasi publik Jakarta bisa dilihat di sini.
Sebelum resmi beroperasi dan mencatatkan rekor sebagai Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara, Transjakarta mengalami beberapa transformasi secara kelembagaan hingga penambahan koridor, panjang jalur dan pelayanan.
Secara singkat mulanya dibentuklah Badan Pengelola (BP) Transjakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No.110/2003. Per tanggal 15 Januari 2004, Transjakarta resmi beroperasi di Jakarta dengan keunggulan BRT. Kemudian pada tahun 2006, BP Transjakarta dirubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai Peraturan gubernur DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006.
Kini Transjakarta adalah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT Transportasi Jakarta (Perseroda). Seiringan dengan berjalannya waktu, Transjakarta menambah beberapa armada sesuai dengan arah bisnis serta kebutuhuan publik akan fasilitas transportasi BRT yang terpadu.
Informasi selengkapnya mengenai sejarah Transjakarta bisa dilihat di sini.
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan Bidang perhubungan.