logo jakarta

Siaga Atasi Curah Hujan Tinggi Jakarta

Siaga Atasi Curah Hujan Tinggi Jakarta

Kamis, 12 Desember 2024, 13:54 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan di Jakarta berlangsung mulai November 2024 hingga Maret 2025. Sementara curah hujan tinggi di Jakarta diprediksi terjadi mulai tanggal 6-9 Desember 2024 dengan intensitas sekitar 100 milimeter. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun langsung merespons dengan memberikan peringatan kewaspadaan kepada masyarakat dan melakukan langkah-langkah mitigasi risiko bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor.

Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi potensi cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi. OMC dilaksanakan melalui penyemaian awan menggunakan pesawat terbang dari Bandar Udara Budiarto Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, dan berlangsung selama tiga hari dari 7-9 Desember 2024. Penyemaian dengan menyebarkan 3,2 ton garam tersebut bertujuan untuk meredistribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di satu wilayah. 

OMC Berhasil Kurangi Intensitas Hujan di Jakarta

BMKG melaporkan pelaksanaan OMC pada 7-8 Desember 2024 terbukti mampu mengurangi intensitas hujan 13% - 67% di beberapa wilayah Jakarta, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan. OMC berhasil mengurangi curah hujan di sisi timur Jakarta. Sementara curah hujan di sisi tengah dan barat Jakarta meningkat. Namun pada 8 Desember, pengurangan hujan terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Hal tersebut menunjukkan keberhasilan teknik modifikasi cuaca dalam mendistribusikan hujan ke lokasi yang lebih aman dan mengurangi tekanan pada daerah-daerah rawan banjir, khususnya di Wilayah Jakarta. OMC menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung upaya mitigasi bencana di musim penghujan, terutama untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Rekayasa Cuaca akan Dilakukan Bertahap

BMKG juga memprediksi curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga bulan Januari 2025. Untuk mengantisipasi hal tersebut, rekayasa cuaca akan dilakukan Pemprov DKI bersama stakeholder terkait secara bertahap hingga awal tahun 2025.

Rekayasa cuaca dilakukan menggunakan anggaran BPBD DKI Jakarta mencapai Rp4 miliar. Pemprov DKI juga mempersiapkan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD DKI Jakarta belum tersedia atau dalam kondisi darurat.

Selain rekayasa cuaca, Pemprov DKI Jakarta melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terus melakukan berbagai mitigasi untuk menghadapi intensitas curah hujan tinggi. Beberapa langkah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi cuaca ekstrem adalah sebagai berikut:

Penopingan Pohon Rawan Tumbang

Kegiatan penopingan pohon semakin intensif dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta guna mengurangi kejadian pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang. Lokasi prioritas penopingan pohon mencakup jalur hijau di lima wilayah Jakarta, terutama di sisi tepian dan median jalan.

Distamhut DKI Jakarta mencatat telah melakukan penopingan 76.865 pohon selama bulan Januari hingga November 2024. Kegiatan ini lebih intensif dilakukan menjelang dan selama musim hujan, yaitu pada bulan Agustus hingga November 2024 dengan jumlah penopingan mencapai 26.182 pohon.

Sebagai langkah antisipasi, posko pohon tumbang disiagakan di setiap wilayah kota hingga tingkat provinsi. Petugas yang terdiri atas Satuan Pelaksana Pertamanan dan Hutan Kota dikerahkan untuk menangani kejadian pohon tumbang secara cepat.

Pembersihan Drainase

Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta semakin intensif membersihkan dan memperbaiki sistem drainase guna menghadapi musim hujan tahun 2024. Salah satu langkah yang diambil adalah pengerukan lumpur dan pembersihan saluran drainase di berbagai lokasi strategis.

Pada bulan Agustus 2024, Suku Dinas SDA Kota Administrasi Jakarta Pusat melakukan pembersihan sistem drainase di Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di depan Istana Negara, dengan mengangkat sekitar 6 meter kubik lumpur dari gorong-gorong sepanjang 300 meter. Lalu pada bulan September 2024, Dinas SDA DKI Jakarta membenahi saluran drainase di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan memasang beton drainase baru yang lebih besar untuk meningkatkan kapasitas aliran air dan mengurangi potensi banjir saat musim hujan

Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan kapasitas dan efektivitas sistem drainase untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko banjir selama musim hujan tahun 2024.

Beragam upaya tersebut menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam menghadapi intensitas curah hujan tinggi guna memitigasi dan mengurangi risiko dari bencana hidrometeorologi yang disebabkannya. Warga Jakarta pun diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini dari BMKG, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko dampak curah hujan tinggi. 

Warga Jakarta juga bisa memantau kanal-kanal informasi terintegrasi resmi Pemprov DKI Jakarta yang diperbarui secara berkala untuk memantau potensi hujan dan banjir.

Untuk mengetahui informasi terkini prakiraan cuaca dan potensi hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya, warga bisa mengakses microsite yang dikelola Badan Penanggulan Bencana (BPBD) DKI Jakarta, yaitu https://bpbd.jakarta.go.id/prakicu. Sementara untuk mengetahui informasi terkini seputar genangan/banjir di Jakarta, bisa diakses di microsite https://pantaubanjir.jakarta.go.id/

Warga juga bisa ikut berpartisipasi dalam melaporkan genangan air hingga banjir di sejumlah titik di Jakarta. Partisipasi tersebut bisa dilakukan dalam bentuk laporan melalui aplikasi JAKI (Jakarta Kini) yang dapat dengan mudah diunduh melalui Google Play Store atau Apps Store.

Artikel Terkait

Skip to content