Rute LRT Jakarta tahap 1 saat ini memiliki lintasan rel sepanjang 5,8 km di 6 (enam) stasiun yang membentang dari Stasiun Pegangsaan Dua, Kepala Gading hingga Stasiun Velodrome, Rawamangun.
Nantinya, rute LRT akan diperpanjang dalam Fase 2 yang dibagi menjadi Fase 2A (Kelapa Gading – Jakarta International Stadium (JIS) sepanjang 7,5 Km dan Fase 2b (Velodrome – Manggarai) sepanjang 5,9 Km.
Rangkaian LRT Jakarta melaju dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam dan bisa mencapai kecepatan hingga 90 km/jam. Dengan lintasan yang terintegrasi dengan beberapa moda transportasi darat, Anda bisa menghemat waktu perjalanan 13 – 15 menit.
Untuk menggunakan layanan LRT Jakarta, Anda bisa menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE). Kartu Ulang Elektronik (KUE) yang bisa Anda gunakan untuk menggunakan LRT antara lain:
Adapun dompet digital (e-wallet) yang bisa Anda gunakan untuk menggunakan LRT yaitu:
Informasi selengkapnya mengenai metode pembayaran transportasi publik Jakarta bisa dilihat di sini.
Proses pembangunan LRT Jakarta dimulai pada tahun 2016, tepatnya pada 22 Juni 2016 yang bertepatan sebagai tanggal HUT Kota Jakarta. Proses perencanaan LRT Jakarta sudah tertuang sejak tahun 2015, sesuai Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelengaraan Transportasi Umum di Provinsi DKI Jakarta.
Pada September 2017, berdirilah PT LRT Jakarta yang kemudian disahkan secara resmi pada 16 April 2018. Kemudian pada Juni 2019 LRT Jakarta mengadakan uji publik untuk menguji coba pelayanan, pembayaran, dan perjalanan LRT Jakarta.
Sejak 1 Desember 2019, LRT Jakarta resmi dioperasikan secara komersial. Sejak diresmikan, LRT Jakarta terus berbenah dan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk meningkatkan pelayanannya.
Informasi selengkapnya mengenai sejarah LRT Jakarta bisa dilihat di sini.
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan Bidang perhubungan.