Berpindahnya status Jakarta yang tidak lagi menjadi Ibu Kota, memastikan Jakarta tetap akan punya peran kekhususannya. Pengembangan Jakarta sebagai pusat ekonomi juga selaras dengan rancangan dalam Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Selanjutnya, Jakarta dikembangkan menjadi bagian dari aglomerasi megapolistiga provinsi, bersama Banten dan Jawa Barat untuk wujudkan kesetaraan di kancah global.
Peran Jakarta yang melekat sebagai kota metropolitan akan bertambah dan meluas jika kawasan megalopolis Banten, Jakarta, Jawa Barat tercipta. Kota megalopolis merupakan sebuah tahapan, dimana kota yang berdekatan membentuk jalur perkotaan sangat besar dan berkembang. Ditandai dengan menyatunya beberapa kota sekitar oleh aktivitas industri dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Tentunya kawasan fungsional ini akan menyokong dan bernilai unggul secara inovasi, inklusif secara sosial budaya, terintegrasi antar wilayah dan pembangunan berkelanjutan. Jakarta berperan penting memberikan keniscayaan kota yang berhasil di dunia.
Jakarta diprediksi akan mencatatkan 100 juta penduduk pada tahun 2045 dan menjadi salah satu aglomerasi terbesar di dunia. Lebih lanjut, Jakarta tentu harus mampu bersaing dengan kota besar lainnya sehingga sinkronisasi pembangunan mencakup penyelarasan dokumen rencana tata ruang dan perencanaan pembangunan di Jabodetabekpunjur, yakni Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur.
Ditambah lagi dengan semakin terwujudnya seamless connectivity antara Jakarta dan Bandung. Untuk itu diperlukan beberapa dukungan kebijakan makro kewilayahan yang perlu diambil, yakni Pengembangan sistem transportasi yang menunjang aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya, perbaikan kualitas jalan, pengembangan angkutan umum massal, serta peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengendalian urbanisasi dan pengelolaan tata ruang dan wilayah, menjadi alternatif solusi yang dapat dilakukan.
Jakarta Sebagai Lokomotif Perekonomian Indonesia
Dominasi pertumbuhan Jakarta ditunjukkan secara sangat nyata dengan berkembangnya Jakarta sebagai magnet bagi wilayah sekitarnya. Meningkatnya aktivitas ekonomi Indonesia tidak terlepas dari peran Jakarta yang membawa investasi masuk.
Disinilah peran pemerintah Jakarta yang turut hadir dan bersinergi ciptakan iklim investasi yang mendukung bersama dengan pemerintah pusat. Potensi bisnis di Jakarta sangat tinggi dan jika dikelola dengan baik dapat mendorong percepatan pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menjadi sebuah bukti nyata keberhasilan penyelenggaraan kegiatan ekonomi di Jakarta dan kota besar yang berdekatan, seperti Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor.
Kekuatan Identitas Jakarta Menuju Kota Global
Rancangan kawasan megapolitan Jabodetabekpunjur dapat menjadi solusi bagi permasalahan Jakarta seperti banjir, kemacetan dan sampah, serta permasalahan tata ruang lainnya. Dengan mempercepat koordinasi untuk penanganan isu-isu strategis daerah yang dapat meningkatkan kinerja perekonomian secara keseluruhan dan memperluas dampak pemerataan pembangunan yang harus segera dilakukan.
Dengan menduduki peringkat ke-45 dalam urutan Global City Power Index (GCPI) tahun 2022, Jakarta memerlukan upaya multi-sektoral yang dapat meningkatkan kinerja Jakarta sebagai kota global. Identitas Jakarta sebagai kota yang memiliki peluang tinggi dan dapat bersaing dengan kota besar di wilayah Asia Tenggara.
Interaksi budaya sebagai salah satu indikator pada GPCI dan Jakarta tertinggal dengan skor 64.9. Maka berdasarkan hasil tersebut, aspek budaya, terlebih budaya Betawi berpotensi dikembangkan dalam rangka mendorong pengembangan kota global. Jakarta memiliki sumber daya besar yang berlimpah dan dinamika pengetahuan terlebih didukung dengan berbagai etnis berkumpul di Jakarta. Kota ini bisa menjadi tempat interaksi dan toleransi.
Upaya mempromosikan potensi budaya betawi dalam indikator interaksi kultural, seperti promosi karya dan budaya yang berbau Jakarta sehingga akan lebih banyak mengundang pendatang dari berbagai penjuru dunia. Ketertarikan budaya Jakarta dapat dikemas menarik sehingga dapat menjadi barometer kota yang nyaman terutama untuk warga dan juga pendatang.
Transformasi Jakarta menuju kota global memerlukan eksplorasi dan inovasi promosi kekhasan budaya betawi. Karakter Jakarta tidak hanya ramah, namun keharmonisan dapat tercipta ketika tidak lagi menjadi Ibu Kota. Kebijakan pembangunan dan pengelolaan Kota Jakarta perlu dibuat secara kondusif dan adaptif sehingga melibatkan kepentingan Indonesia secara keseluruhan.
Pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) Sere...
Sehubungan dengan Rencana Pembangunan Jalan Tembus...
Jakarta terus berinovasi untuk menciptakan media k...